RD. Andreas Putra Krishananta
“In Nomine Christi (Kis 3:6)
Lahir : Yogyakarta, 2 Desember 1994
Asal : Paroki Mater Dei Madiun
Or-tu : Ibu Veronika Erna Kusworini & Bp. Alfonsus P Henny Subiyanto
Riwayat Pendidikan:
1999 – 2001 : TKK Santo Yusuf Madiun
2001 – 2007 : SDK Santo Yusuf Madiun
2007 – 2010 : SMPK Santo Yusuf Madiun
2010 – 2013 : SMAK Seminari Garum Blitar
2015 – 2019 : Unika Widya Mandala, S1 Filsafat
2019 – 2021 : Institut Teologi Yohanes Maria Vianney Surabaya
Riwayat Formasi Panggilan:
2010 – 2014 : Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo Garum, Blitar
2014 – 2015 : Seminari Tahun Orientasi Rohani Yohanes Maria Vianney,
Trawas Mojokerto
2015 – 2021 : Seminari Tinggi Providentia Dei Surabaya
Pelantikan Lektor (9 Agustus 2018)
Pelantikan Akolit (16 Agustus 2019)
Tahbisan Diakon (20 Juni 2021)
2021 – 2022 : Tahun Diakonat di Seminari Menengah St. Vincentius a
Paulo Garum, Blitar.
Riwayat Singkat Panggilan:
Kisah panggilan saya berawal dari keluarga. Dulu, kedua orangtua saya sering bercerita tentang hidup dan karya pelayanan Romo Mangun Wijaya. Kisah panggilan Romo Mangun sungguh menginspirasi dan menumbuhkan benih panggilan dalam diri saya. Saya ingin menjadi penyalur berkat Tuhan seperti Romo Mangun. Kemudian, saya memutuskan untuk masuk ke Seminari Menengah St. Vincentius a Paullo Garum, Blitar. Di Seminari Garum panggilan saya semakin bertumbuh dan berkembang. Pengalaman pastoral di stasi dan mengajar di sekolah ketika kelas empat sungguh meneguhkan panggilan saya. Pengalaman ini menyadarkan saya bahwa tuaian memang banyak, namun pekerja sedikit (Mat 9:37). Inilah alasan saya mengapa saya melabuhkan panggilan saya di Keuskupan Surabaya. Saya terpanggil untuk melayani dan menjadi penyelur berkat Tuhan bagi umat beriman di Keuskupan Surabaya.
RD. Robertus Bellarminus Aditya Wahyu
“Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp 1:21)
Lahir : Mojokerto, 14 Pebruari 1995
Asal : Paroki St. Yosef Mojokerto
Or-tu : Ibu Lydia Christiana Nunuk Kustantinah & Bp. (Alm) Agustinus Dwijo
Djarinto
Riwayat Pendidikan:
1999 – 2001 : TKK Wijana Sejati, Mojokerto
2001 – 2007 : SDK Wijana Sejati, Mojokerto
2007 – 2010 : SMPK St. Yusuf, Mojokerto
2010 – 2013 : SMAK Seminari Garum Blitar
2015 – 2019 : Unika Widya Mandala, S1 Filsafat
2019 – 2021 : Institut Teologi Yohanes Maria Vianney Surabaya
Riwayat Formasi Panggilan:
2010 – 2014 : Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo Garum, Blitar
2014 – 2015 : Seminari Tahun Orientasi Rohani Yohanes Maria Vianney,
Trawas Mojokerto
2015 – 2021 : Seminari Tinggi Providentia Dei Surabaya
Pelantikan Lektor (9 Agustus 2018)
Pelantikan Akolit (16 Agustus 2019)
Tahbisan Diakon (20 Juni 2021)
2021 – 2022 : Tahun Diakonat di Paroki Hati Kudus Yesus, Katedral Surabaya
Riwayat Singkat Panggilan:
Panggilan saya bertumbuh tatkala masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Pada waktu itu ibu saya memperlihatkan sosok seorang Uskup yang sedang merayakan ekaristi di paroki saya. Dengan busananya yang megah dan senyumannya yang ramah, saya merasa kagum atas wibawa dan karisma Uskup sebagai lambang kehadiran Yesus Kristus, Sang Gembala Agung. Selanjutnya, keterpesonaan itulah yang menuntun perjalanan panggilan saya sampai saat ini, yang memang tidak mudah.
Saat kelas XII di Seminari Garum, saya harus dihantam berbagai cobaan: ayah saya sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia; saya masuk rumah sakit karena terkena demam berdarah; dan saya juga mengalami kecelakaan sepeda motor.
Di balik semua kepiluan tadi ternyata Tuhan masih mencintai saya dengan memberikan sukacita untuk mengimbangi kesedihan yang saya alami. Selain saya senang karena telah sembuh dari sakit, saya juga turut bersukacita karena ayah saya telah lepas dari penderitaannya dan bahagia di surge. Walau tidak menyaksikan secara fisik, saya yakin bahwa ayah saya menyaksikan karya imamat saya kelak dari surga.
Akhirnya, saya menjatuhkan pilihan saya untuk menjadi imam diosesan. Sederhana saja, saya ingin membaktikan diri saya bagi keuskupan, karena di Keukupan Surabaya inilah saya dibesarkan dan berproses. Selain itu, dengan berbagai pengalaman yang saya dapat ketika dibina di Seminari Garum, Tahun Rohani dan Seminari Tinggi Providentia Dei, serta ketika mendengar banyak kisah umat yang begitu merindukan sosok seorang imam dan kehadirannya bagi Gereja, saya semakin tergerak hati untuk menjadi seorang imam. Melihat segala dinamiki yang ada, saya berpikir untuk lebih peduli dengan memprioritaskan penggembalaan di “rumah sendiri” dan menjadikan Kristus nomor satu di hati umat beriman serta hati saya sendiri, “kerena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp 1:21).
Dengan menjadi imam, saya dapat hidup untuk Kristus dan mati pun tak apa karena saya sudah mempersembahkan diri saya kepadaNya sebagai ganti nyawa saya.
RD. Sebastianus Joko Purnomo
“Ini aku, utuslah aku” (Yes 6:8)
Lahir : Kediri, 23 Nopember 1994
Asal : Paroki St. Mateus, Pare, Kediri
Or-tu : Ibu Theresia Misiati & Bp. Yohanes Ponimin
Riwayat Pendidikan:
1999 – 2001 : TK Dharma Wanita, Ds. Gadungan, Kec. Puncu, Kab. Kediri
2001 – 2007 : SDN Manggis 1, Ds. Manggis, Kec. Puncu, Kab. Kediri
2007 – 2010 : SMPK Yohanes Gabriel, Pare, Kab. Kediri.
2010 – 2013 : SMAK Seminari Garum Blitar
2015 – 2019 : Unika Widya Mandala, S1 Filsafat
2019 – 2021 : Institut Teologi Yohanes Maria Vianney Surabaya
Riwayat Formasi Panggilan:
2010 – 2014 : Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo Garum, Blitar
2014 – 2015 : Seminari Tahun Orientasi Rohani Yohanes Maria Vianney,
Trawas Mojokerto
2015 – 2021 : Seminari Tinggi Providentia Dei Surabaya
Pelantikan Lektor (9 Agustus 2018)
Pelantikan Akolit (16 Agustus 2019)
Tahbisan Diakon (20 Juni 2021)
2021 – 2022 : Tahun Diakonat di Paroki Hati Kudus Yesus, Katedral Surabaya
Riwayat Singkat Panggilan:
Panggilan saya bertumbuh saat saya mulai aktif menjadi misdinar di stasi saya. Ketika itu saya berusia 11 tahun. Perjumpaan dengan para Romo yang berkarya di paroki saya membuat saya tertarik untuk menjadi seorang Romo. Saat itu, bayangan saya hanyalah saya ingin seperti para Romo yang saya jumpai saat mempersembahkan Misa Kudus di stasi saya. Panggilan itu terus bertumbuh. Keinginan saya untuk menjadi seorang imam masih kuat.
Akhirnya, saya memutuskan untuk mengawali perjalanan panggilan saya di Seminari Garum. Panggilan saya terus bertumbuh di Seminari Menengah. Pengalaman demi pengalaman hidup yang saya alami di Seminari Menengah semakin meyakinkan saya bahwa Allah memanggil saya untuk menjadi imam. Semakin hari pun saya menjawabnya dengan penuh semangat. Pengalaman belajar berpastoral di sekolah dan stasi saat kelas IV di Seminari Garum menumbuhkan panggilan saya untuk menjadi imam diosesan. Melalui pengalaman tersebut saya sungguh diantar untuk semakin mencintai Gereja Keuskupan Surabaya. Oleh karena itu setelah menyelesaikan pembinaan di Seminari Garum, saya memantapkan hati untuk dibina sebagai calon imam Keuskupan Surabaya. Dari proses pembinaan di Seminari Garum sampai Seminari Tinggi Providentia Dei ini, saya sungguh bersyukur karena Allah sendiri membentuk saya melalui para Pembina dan perjumpaan dengan umat beriman. Dari proses ini saya menyadari bahwa Allah telah terlebih dahulu mencintai saya. Oleh karena itu, cinta Allah ini menggerakkan saya untuk membalas kasih Allah dengan menjadi imam. Dengan menjadi seorang imam, saya mempersembahkan diri saya kepada Allah untuk menjadi saluran kasih Allah kepada umat beriman, sehingga mereka merasakan kasih Allah sendiri dalam hidup mereka sehari-hari.